Petugas Gizi : Jauh dari IRI dan DENGKI

Petugas Gizi Jauh dari IRI dan DENGKIDalam pekerjaan, dimana kita berada dalam komunitas profesi kesehatan dipastikan intrik dan masalah serta iri dengki tidak bisa dipisahkan dalam keseharian. Semisal kita di puskesmas, antara ruangan yang satu dengan ruangan yang lain, pembahasan mengenai pribadi orang dalam satu puskesmas adalah hal yang lumrah dalam mengisi waktu senggang, belum lagi ketika ada masalah yang mengusik rasa nyaman dalam institusi, pembicaraannya bisa berhari-hari.

Itu kalau lingkup institusi, tapi saat menyinggung profesi kita sebagai tenaga gizi, contohnya suatu ketika kita diminta untuk menjadi pembicara atau diminta ikut pelatihan, surat sudah diatasnamakan kita, kemudian entah kenapa…surat itu tidak sampai kepada kita, atau diri kita selalu dihambat dalam karier, selalu dipersulit dalam mengurus sesuatu yang berhubungan dengan kenaikan golongan kita, atau selalu dijelekkan sesama teman profesi kita, padahal tidak sesuai kenyataan yang ada.

Yakinlah bahwa itu adalah proses pendewasaan bagi kita, tidak usah merasa rendah diri atau takut. Saat ada orang yang iri dengki sudah pada tahap keterlaluan perlu bicara tegas untuk memberikan efek jera, jikalau itu atasan kita baik di puskesmas atau di dinas bersikaplah sesuai dengan koridor dan peraturan yang ada.
Jika memang itu sudah di luar kemampuan kita, masih ada atasan lagi yang lebih hebat, mengadulah pada-Nya. Dan yakinlah sehebat-hebat pendengki pada kita mereka akan PENSIUN juga.

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment